Brigjen Pol Ricky Sitohang: Jangan Peduli Kampung Halaman Hanya untuk Pilkada

Medan (SIB)- Minimal, selama tahun 2015, sudah empat kali Brigjen Pol Ricky Hamonangan Parulian Sitohang SH MH bersama timnya melakukan kerja sosial di kampung halamannya. Gelombang terakhir dilakukan jenderal bintang satu itu adalah membangun fasilitas mandi cuci kakus (MCK) setelah membenahi tali air untuk persawahan, infrastruktur umum. 

“Selain pembangunan fisik, tim kami pun melakukan kegiatan rohani. Ini paling penting karena manusia tak beriman atau manusia yang imannya tipis akan melahirkan pemikiran atau perbuatan duniawi semata,” tandas pria yang menjabat Karo Propam Mabes Polri itu sesaat hendak meninggalkan Medan, Sabtu, (30/5).

Didampingi Ny Paulina Juwinar R Br Sihotang, pengacara kondang Jhon Panggabean SH MH, tokoh Sihotang Jakarta yang besar di Tebingtingi Johnni Sitohang SE, Tiarida br Simangunsong, Ev Jhonny Pardede, Pdt Parulian Tampubolon SS yang anggota KPID Sumut, Ricky Sitohang mengatakan apa yang dilakukannya murni untuk membenahi kampung halaman tanpa berpikir yang lain. “Mungkin kamu dan pihak lain berpikir, saya punya niat lain ya? Tidak. Saya mengajak pihak lain melakukan hal serupa tapi jangan mengaku peduli kampung halaman hanya untuk Pilkada misalnya. Jangan pernah begitu, paparnya sambil mengatakan pihaknya pun tak ingin apa yang dilakukan beroleh ekpos media. “Kamu itu tahu dari mana bahwa saya ada di sini? Ha...ha...ha terima kasih kalau mau memberitakan kegiatan sosial kami! Tuhan akan membalas semua kemurnian hati dan perbuatan terpuji manusia.

Tim yang dipimpin dan diprakarsai Brigjen Pol Ricky Sitohang tersebut telah berulang melakukan kerja sosial di kampung halangan khususnya di Huta Baringin, Humbahas. Di bona pasogit, mengajak rekan-rekan saat masih kanak dan remaja serta keluarga besar, mantan Kapolda NTT itu kerja sosial membangun sejumlah fasilitas umum. 

Meski mengaku bahagia dapat melakukan sesuatu demi bona pasogit namun jenderal polisi yang paham wilayah Indonesia timur itu mengaku sedih karena untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat menjadi tak maksimal. “Sekolah kejuruan, belum ada. Fasilias MCK saja masih tergolong tradisional. Fasilitas pertanian, mulai dari infrastruktur air dan sebagainya masih sangat minim. Gubsu H Gatot Pujo Nugroho telah mengapresiasi. Saya berterima kasih, ujarnya sambil berharap kiranya warga perantau yang sukses di Jakarta jangan semata membangun kerajaan di rantau tapi peduli pada kampung halaman.

Ricky Sitohang mengaku meski apa yang dilakukannya belum ada arti apa-apa namun warga yang dikunjunginya mengapresiasi. “Saya bersyukur dan sangat bersyukur karena kegiatan doa di kampung halaman bersama tim doa Ev Jhonny Pardede dan Parulian Tampubolon, diapresiasi warga. Itu artinya warga di bona pasogit masih memegang teguh kesetiaan sebagai hambaNya.

Mengenai kegiatan yang dilakukan secara diam-diam, pria bersuara merdu itu mengatakan karena pihaknya mengerjakan saat ada waktu luang dan tidak terjadwal. Sebelum meninggalkan Medan, secara spontan jaringan doa merayakan ulang tahunnya. Di acara tersebut hadir ratusan tokoh dari kampung halaman termasuk Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi. (R9/c)


Berita Terkait Lainnya:

Share this product :

+ comments + 1 comments

4 September 2018 at 21:21

salute buat bapak herbert, semoga sukses dn panjang umur..

Post a Comment